Bagi sobat Wisesatravel
yang tertarik dengan wisata budaya dan berkeinginan mempelajari sejarah
peradapan masa lampau, selain mengunjungi komplek makam Troloyo,
dapat juga berkunjung ke komplek pemakaman Siti Inggil. Kedua-duanya
masih berada dalam satu kawasan di kota yang sama yaitu kota Mojokerto.
Siti Inggil diartikan Tanah yang Tinggi, atau Tanah yang diagungkan
merupakan sebuah tempat persinggahan dan pertapaan dari Raja I kerajaan
Majapahit bernama Raden Wijaya. Siti Inggil lebih tepatnya berada di
Dusun Kedungwulan, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Pada
awalnya Siti Inggil adalah sebuah punden yang berada di Dusun
Kedungwulan dan mempunyai nama Lemah Geneng, yang mempunyai arti Siti
Inggil. Sebelum bercerita lebih banyak tentang Siti Inggil, ada baiknya
kita mengenal siapa sebenarnya Raden Wijaya, berbicara tentang Mojokerto
tentu tidak dapat terlepas dari sejarah masa lampau yang menyebutkan
bahwa di Mojokerto terdapat satu kerajaan besar bernama Majopahit yang
mempunyai kekuasaan begitu luas hampir seluruh wilayah SeAsia Tenggara.
Raden Wijaya yang merupakan keturunan dan kerajaan Singosari adalah
pendiri kerajaan Majaphit, yang mendirikan Majapahit pada tanggal 15
bulan Kartika tahun 1215 atau kalau dalam bulan Masehi tepatnya pada 12
November 1293. Masa keeemasan kerajaan Majaphit adalah ketika Raden
Wijaya memerintah dengan seorang Maha Patih bernama Gajah Mada, yang
terkenal dengan Sumpah Palapanya, menyatukan Nusantara dan menguasai
hampir seluruh wilayah Asia Tenggara.
Indonesia
memang kaya dengan keindahan alam, seni, budaya bahkan peninggalan
purbakala, semuanya mengundang minat banyak wisatawan baik domistik dan
mancanegara untuk menyaksikan serta menikmati keindahan dan keunikannya.
Sudah seharusnya kita berbangga menjadi bagian dari nusantara tercinta
ini, hanya satu pesan yang harus tetap kita ingat “jaga dan lestarikan
apa yang telah dititipkan Tuhan kepada kita, tanpa syarat dan tanpa
embel-embel apapun, lakukan semua bukan hanya demi kita, tetapi demi
anak cucu kita kelak, agar mereka tetap bisa menikmati keindahan yang di
berikan Tuhan kepada negara kita ini”. Jayalah terus Indonesiaku.
sumber.http://www.wisesatravel.com/2015/03/siti-inggil-wisata-budaya-berbalut.html
0 komentar:
Posting Komentar